Peringatan Hari Thalassemia, RSUD Gambiran Ajak Masyarakat Jadi Pendonor

Kediri – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran Kota Kediri berbicara soal pentingnya pencegahan Thalassemia, dalam Webinar Hari Thalassemia Sedunia, 8 Mei 2021 yang digelar secara virtual. Sesuai tema pada tahun ini; Zero Kelahiran Anak Thalassemia Mayor, RSUD Gambiran ingin terus meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan masyarakat sejak dini terhadap kelainan genetik yang hingga kini belum dapat disembuhkan itu.

Sebelumnya, Thalassemia merupakan penyakit kelainan darah merah yang diturunkan kedua orangtua kepada anak keturunannya. Penyakit ini disebabkan karena berkurangnya atau tidak terbentuknya protein pembentuk hemoglobin utama manusia yang menyebabkan eritrosit mudah pecah dan menyebabkan pasien mudah pucat karena kekurangan darah.

Indonesia sendiri, menurut laman resmi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, merupakan negara yang berada dalam sabuk Thalassemia dengan prevalensi karier Thalassemia mencapai sekitar 3,8 persen dari seluruh populasi. Kasusnya bahkan terus meningkat setiap tahunnya.

Salah satu upaya pencegahan yang penting dilakukan, menurut dr Renyta Ika Damayanti, Sp. A. Dokter Spesialis Anak RSUD Gambiran adalah skrining pra nikah melalui pemeriksaan darah. Tujuannya untuk mendeteksi gen calon pengantin agar pembawa sifat yang dapat menghasilkan keturunan Thalassemia Mayor ini tak saling bertemu.

“Jangan sampai pembawa sifat bertemu pembawa sifat. Mereka tetap boleh menikah tapi dengan orang yang benarbenar sehat, kata dr Renyta Ika Damayanti, Sp. A. Dokter Spesialis Anak RSUD Gambiran dihadapan puluhan partisipan, baik penyandang Thalassemia, orang tua dan masyarakat umum.

Lebih lanjut, menurut dr Renyta, masyarakat seharusnya menyadari kondisi ini dan tidak memaksakan pernikahan mereka. Mengingat perjalanan yang panjang dan berat untuk penanganan thalassemia ini.

Dia merinci, untuk mendapatkan pengobatan maksimal penyandang Thalassemia membutuhkan biaya 300 hingga 400 juta setiap tahunnya. Dan ini akan dilakukan seumur hidup pasien. Kendati saat ini pengobatannya dapat dicover oleh layanan kesehatan pemerintah, namun pencegahan ini benarbenar perlu dilakukan.

“Dampaknya nggak hanya ekonomi, tapi juga fisik dan psikologi. Kecuali pasangan ini bercitacita tidak memiliki keturunan. Tapi kan sangat kecil masyarakat yang berfikiran seperti itu, jelasnya.

Sementara itu di tengah pandemi Covid19 ini, RSUD Gambiran bekerjasama dengan Perkumpulan Orang Tua Penderita Thalassemia (POPTI) Kota Kediri, PMI dan Brigif 16 Wira Yuda tetap berupaya memenuhi kebutuhan darah yang menurun drastis hingga 70 persen. Selain jemput bola, Brigif 16 Wira Yuda juga mengoptimalkan program orang tua asuh untuk para penyandang Thalassemia. Satu orang penyandang Thalassemia akan mendapatkan donor darah pasti dari 10 hingga 15 anggota TNI.

Hadir sebagai pemateri dalam webinar tersebut, dr dr Renyta Ika Damayanti, Sp. A., dr Ira Widyastuti Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Kediri, dan Kolonel Infanteri Irwan Budiana, S.M.,M.M Komandan Brigif 16 Wira Yuda dan Ferry Silviana Abu Bakar Ketua TP PKK yang juga memberikan semangat untuk para pejuang Thalassemia.

Leave a Comment

Pemerintah Kota Kediri
LPSE Kota Kediri
Dinas Kesehatan kota Kediri
Aduan Warga Kota Kediri
E-Katalog LKPP
DPM-PTSP Kota Kediri
Dispendukcapil Kota Kediri
E-Perpus RSUD Gambiran Kota Kediri

Copyright © 2020 RSUD Gambiran Kota Kediri | All Rights Reserved

logo-rsud-gambiran